Sunday, May 1, 2011

The First Newspaper


Pelajar SMAN Unjuk Keahlian




Tangerang, Warta Kota
Para pelajar SMAN Tangerang Selatan (Tangsel) unjuk kebolehan saat pameran kreatifitas SMA/SMK di area parkir gedung Direktorat Jenderal HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Kementerian Hukum dan HAM, Kota Tangerang. Mereka menampilkan berbagai hasil karya yang mengundang decak kagum, seperti robot mobil, alat detektor asap, hingga helm dengan lampu rem.
Ibnu bersama lima orang rekannya dari SMAN 2 Kota Tangsel, mempertunjukkan atraksi robot mobil yang berhasil mereka buat dalam empat malam lima hari. Mobil yang terbuat dari komponen IC, dinamo 3 volt, dan batere 12 volt itu, mampu bergerak sendiri dengan menggunakan tenaga sensor cahaya. "Mobil ini bisa bergerak karena ada sensor yang membaca garis putih. Jika warna yang lebih gelap, mobil itu akan mundur," ujar Ibnu.
Menurut Ibnu, robot mobil itu dibuat dengan biaya tidak lebih dari Rp 200.000. Kemampuan robot tersebut akan semakin hebat, jika komponen ditambah. "Namun dasar dari pergerakan robot mobil ini adalah sensor cahaya. Jika ingin lebih cepat lajunya, tinggal ditambah kapasitas dinamo dan baterenya," tandasnya.
Hazna Hanifa, pelajar SMAN 2 Tangsel lainnya, tidak mau kalah. Jika Ibnu dibantu rekan-rekannya, maka Hazna hanya dibantu ayahnya dalam membuat alat detektor asap. "Saya buat sekitar satu bulan, dengan bahan-bahan bekas yang saya cari di Puspiptek. Maka biaya yang dikeluarkan tidak besar, hanya Rp 200.000. Kalau bahannya baru semua bisa Rp 1 juta," katanya.
Menurut Hazna, alat detektor asap yang dibuatnya mampu mendeteksi asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan asap kebakaran hutan. "Alat ini menunjukan kepekatan asap," ujarnya.
Sedangkan Rizki Adi Putra dan M Iqna, menciptakan helm dengan lampu rem sebagai penunjuk. "Kerjanya cukup sederhana. Helm ini menunjukkan lampu rem, sehingga truk dan bus melihat pengendara yang memakai helm ini. Selain itu, helm ini jika tidak dikunci, akan berbunyi terus. Jadi ini helm keselamatan," ucap Rizki, pelajar SMAN 3 Tangsel.
Corrie Nariati, Direktur Hak Cipta Kementerian Hukum dan HAM, mengatakan bahwa pihaknya sengaja menyelenggarakan pameran hasil kreatifitas pelajar SMA/SMK, untuk memacu semangat kreatifitas para pelajar lain. "Sebenarnya kami menyediakan 100 booth, yang terbagi 50 untuk booth para pelajar, dan sisanya untuk booth produk UKM. Tapi ternyata sekolah yang ikut serta hanya 16 sekolah. Mungkin mereka tidak siap atas hasil karya yang orsinil dari sekolah masing-masing," ucapnya.
Terkait mahalnya biaya paten, kata Corrie, itu persoalan nomor dua. Untuk pameran ini yang terpenting adalah membangkitkan semangat kreasi dahulu dari pelajar. (Valentino Verry)

and one more...


Haki Kemenkumham Apresiasi Karya Pelajar Tangerang
Sabtu, 30 April 2011 22:19 WIB

Tangerang, (ANTARABanten) - Pejabat Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Kota Tangerang, Banten, memberikan apresiasi terhadap hasil karya yang ditampilkan pelajar Tangerang.

Direktur Hak Cipta Kementerian Hukum dan HAM, Corrie Nariati, di Tangerang Jumat menuturkan, meski hanya 16 sekolah yang mengikuti pameran, namun karya yang ditampilkan sangat memuaskan.

"Pameran ini bertujuan untuk mendorong pelajar dalam menciptakan karya hasil buatannya. Kedepannya, peserta akan lebih ditingkatkan," kata Corrie Nariati ditemui di sela-sela acara di area parkir gedung Direktorat Jenderal HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Kementerian Hukum dan HAM Kota Tangerang.

Diungkapkannya, dalam pameran kali ini, Haki  Kemenkumham menyediakan 100 booth dengan rincian 50 booth untuk pelajar dan sisanya untuk produk UKM.

Selanjutnya, Corrie menuturkan, hasil karya para pelajar akan dilakukan pematenan. Namun, karena terbentur dengan biaya yang mahal, maka pihaknya akan membantu dalam mencarikan sponsor.

"Bila hasil karyanya bagus, maka sponsor akan datang dengan sendirinya," katanya.

Ibnu, pelajar SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, memamerkan robot yang dapat bergerak sendiri menggunakan tenaga sensor cahaya. Robot tersebut dibuat dengan komponen IC, dinamo 3 volt dan baterai 12 volt dan diciptakan dalam kurun waktu empat hari.

Ditambahkan Ibnu, robot yang diciptakannya hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 ribu dan merupakan hasil pengembangan dari pelajar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cara kerja robot tersebut, bergerak karena adanya sensor cahaya garis putih dan mundur bila ada warna gelap.

"Robot ini sebenarnya mampu bergerak lebih cepat bila ditambah kapasitas dinamo dan batere. Jadi, akan lebih banyak dilakukan pengembangan lagi," katanya.

Hazna Hanifa, pelajar SMA Negeri 2 Tangerang Selatan menunjukan hasil karya berupa alat detektor asap. Alat tersebut mampu mendeteksi asap kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap kebakaran hutan. "Alat ini memiliki fungsi yang pekat terhadap asap," katanya.

Adapun bahan alat yang dibuat Hazna, berasal dari bahan bekas yang diperolehnya dari Puspiptek. Sedangkan biaya untuk membuat alat ersebut yakni sebesar Rp 200 ribu dan diciptakan dalam kurun waktu satu bulan.

Sedangkan Rizki Adi Putra dan M Iqna, menciptakan helm dengan lampu rem sebagai penunjuk. Alat tersebut menunjukan lampu rem sehingga truk dan bus dapat melihat pengendara yang memakai helm itu. "Jika helm tidak di kunci, maka helm akan berbunyi," kata Rizki yang juga pelajar SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.


http://www.wartakota.co.id/detil/berita/45769/Pelajar-SMAN-Unjuk-Keahlian

http://banten.antaranews.com/print/15456/haki-kemenkumham-apresiasi-karya-pelajar-tangerang

No comments:

Post a Comment